Minggu, 30 Oktober 2011

Inilah 10 Alasan Utama Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) Harus Dihentikan

Ada sepuluh kelemahan utama yang menjadi alasan kuat bagi Kementrian Pendidikan Nasional untuk segera menghentikan program sekolah bertaraf Internasional (SBI). Mulai dari salah konsep hingga merusak bahasa dan mutu pendidikan, program SBI dianggap tidak cocok dan harus segera ditinggalkan.

Demikian dilontarkan Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI) Satria Dharma dalam Petisi Pendidikan tentang Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) yang dinilai sebagai program gagal. Petisi itu dipaparkan Ketua Umum IGI Satria Dharma di depan Komisi X DPR RI, Selasa (8/3/2011), untuk mendesak Komisi X segera menghentikan sementara seluruh program SBI.

"Program SBI itu salah konsep, buruk dalam pelaksanaannya dan 90 persen pasti gagal. Di luar negeri konsep ini gagal dan ditinggalkan," kata Satria tentang isi petisi tersebut.

Menurutnya, sepuluh kelemahan mendasar program SBI itu harus dievaluasi, diredefinisi, dan perlu dihentikan. Kelemahan pertama, kata Satria, program SBI jelas tidak didahului riset yang lengkap sehingga konsepnya sangat buruk.

"Bisa dibuktikan, bahwa tidak jelas apa yang diperkuat, diperkaya, dikembangkan, diperdalam dalam SBI," tegas Satria.

Kedua, SBI adalah program yang salah model. Kemdiknas membuat panduan model pelaksanaan untuk SBI baru (news developed), tetapi yang terjadi justru pengembangan pada sekolah-sekolah yang telah ada (existing school).

Ketiga, program SBI telah salah asumsi. Kemdiknas mengasumsikan, bahwa untuk dapat mengajar hard science dalam pengantar bahasa Inggris, seorang guru harus memiliki TOEFL> 500.

"Padahal, tidak ada hubungannya antara nilai TOEFL dengan kemampuan mengajar hard science dalam bahasa Inggris. TOEFL bukanlah ukuran kompetensi pedagogis," paparnya.

Merusak bahasa

Satria memaparkan, kelemahan keempat pada SBI adalah telah terjadi kekacauan dalam proses belajar-mengajar dan kegagalan didaktik. Menurutnya, guru tidak mungkin disulap dalam lima hari agar bisa mengajarkan materinya dalam bahasa Inggris. Akibatnya, banyak siswa SBI justru gagal dalam ujian nasional (UN) karena mereka tidak memahami materi bidang studinya.

"Itulah fakta keras yang menunjukkan bahwa program SBI ini telah menghancurkan best practice dan menurunkan mutu sekolah-sekolah terbaik yang dijadikan sekolah SBI," tambahnya.

Di sisi lain, hasil riset Hywel Coleman dari University of Leeds UK menunjukkan, bahwa penggunaana bahasa Inggris dalam proses belajar-mengajar telah merusak kompetensi berbahasa Indonesia siswa.

Sementara itu, kelemahan kelima dari SBI adalah penggunaan bahasa pengantar pendidikan yang salah konsep. Dengan label SBI, materi pelajaran harus diajarkan dalam bahasa Inggris, sementara di seluruh dunia seperti Jepang, China, Korea justru menggunakan bahasa nasionalnya, tetapi siswanya tetap berkualitas dunia.

"Kalau ingin fasih dalam berbahasa Inggris yang harus diperkuat itu bidang studi bahasa Inggris, bukan bahasa asing itu dijadikan bahasa pengantar pendidikan," tegas Satria.

Keenam, SBI dinilai telah menciptakan diskriminasi dan kastanisasi dalam pendidikan. Sementara itu, kelemahan ketujuh menegaskan, bahwa SBI juga telah menjadikan sekolah-sekolah publik menjadi sangat komersial.

"Komersialisasi pendidikan inilah yang kita tentang, karena hanya anak orang kaya yang bisa sekolah di SBI," tandas Satria.

SBI juga telah melanggar UU Sisdiknas. Karena menurut Satria, pada tingkat pendidikan dasar sekolah publik atau negeri itu wajib ditanggung pemerintah. Kenyataannya, dalam SBI peraturan ini tidak berlaku.

Kedelapan, SBI telah menyebabkan penyesatan pembelajaran. Penggunaan piranti media pendidikan mutakhir dan canggih seperti laptop, LCD, dan VCD juga menyesatkan seolah karena tanpa itu semua sebuah sekolah tidak berkelas dunia.

"Program ini lebih mementingkan alat ketimbang proses. Padahal, pendidikan adalah lebih ke masalah proses ketimbang alat," katanya.

Kelemahan kesembilan, lanjut dia, SBI telah menyesatkan tujuan pendidikan. Kesalahan konseptual SBI terutama pada penekanannya terhadap segala hal yang bersifat akademik dengan menafikan segala hal yang nonakademik.

"Seolah tujuan pendidikan adalah untuk menjadikan siswa sebagai seorang yang cerdas akademik belaka, padahal pendidikan bertujuan mendidik manusia seutuhnya, termasuk mengembangkan potensi siswa di bidang seni, budaya, dan olahraga," ujar Satria.

Kelemahan terakhir, SBI adalah sebuah pembohongan publik. SBI telah memberikan persepsi yang keliru kepada orang tua, siswa, dan masyarakat karena SBI dianggap sebagai sekolah yang "akan" menjadi sekolah bertaraf Internasional dengan berbagai kelebihannya. Padahal, kata Satria, kemungkinan tersebut tidak akan dapat dicapai dan bahkan akan menghancurkan kualitas sekolah yang ada.

"Ini sama saja dengan menanam 'bom waktu'. Masyarakat merasa dibohongi dengan program ini dan pada akhirnya akan menuntut tanggung jawab pemerintah yang mengeluarkan program ini," kata Satria.




http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7384198

Rabu, 19 Oktober 2011

hidup antara suratan dan takdir atau pilihan

manusia hidup ke dunia ini terlahir bukan langsung ada dan tumbuh dan berkembang...

antara idealitas, realitas, dan apalah itu pokokknya...

hari ni saya pingin nulis aja...
berangkat hampir tiap hari atao sekali tempo waktu sering menjumpainya realitas kehidupan yang serba penuh tanda tanya buatku...

ya rabb...ijinkanlah hamba menulis ntuk merenung akan betapa besar karunia dan nikmat yang KAU berikan kepada hamba...

pertama, seorang kakek yang kerjanya tiap hari memikul 2 termos es dengan sandal jepitnya yang khas, berjalan tanpa kenal lelah menyusuri jalan menjajakan jualannya, berangkat pagi pulang petang, walau berjalan gontai memikul 2 termos es di usia senja sekitar 70 tahunan, beliau masih sanggup mencoba memperoleh rizki ILahi dengan segenap tenaga yang tersisa di usia yang senja. ntah berapa hasilnya, karena saya sendiri belum pernah kesampaian ngobrol dan beli apa yang beliau bawa.

ke dua, seorang bapak yang kira-kira usianya 68 tahun, setiap hari berangkat pagi keluar rumahnya berjalan menyusuri jalan desa hingga kota menenteng baki kadang bersama kardus, kadang manggul kardus dan menenteng tas kresek yang tak lain berisi jajanan yang siap di jajakan atau di jual, dengan dandanan yang lusuh dipadu dengan peci yang usianya kira-kira sama usia bapak itu, dengan seolah tanpa mengenal lelah beliau terus berjalan. keheranan saya ketika diujung kota bagian selatan ketemu beliau, ketika pulang kedesa ku ketemu beliaunya, ketika di tengah kota ketemu beliaunya sedang berjalan membawa barang dagangnnya. dalam benakku apa ya...yang di jual bapak tersebut?...kalo melihat kardus mie yang di bwa bapak itu kira-kira bapak itu menjual cemilan, tp blm pernah saya mencoba beli karena pas berpapasan situasinya tidak pas dengan kondisi lalulintas yang ada,
dalam hati ku beliau mampu menghidupi diri sendiri dan kelurga dengan hanya berjualan dan berjalan yang tak kenal panas dan hujan..

ketiga, penjual es dengan nada musik yang khas...
penjual kue putu dengan nada khas nya ...
tuna netra yang menjual jasa tenaganya dengan menjadi tukang pijat, akan tetapi mereka sangat gigih mengikuti perkembangan jaman dan modernisasi dengan teknologi yang tengah berkembang...

Subhanallah...
mereka semua bekerja dari pagi hingga petang berjalan kaki menyusuri jalan dengan segala keterbatasan yang mereka miliki tetep semangat untuk mencari karunia Ilahi dengan cara berdagang dan tidak menistakan diri dengan meminta-minta atau menggantungkan orang lain, bagaimana denga diriku ini?...haruskan saya kalah dengan semangat mereka?...

inilah hidup, apakah ini sebuah pilihan?
apakah ini sebuah takdir?
andaikan memang hidup ini memilih, saya yakin mereka tidak akan memilih seperti keadaan mereka saat ini,

Ya.. Rohman...Ya Rohim...
bukakkan pintu hatiku ini untuk selalu bertaubat dan bertawakkal dalam hidup hamba ya rabb...

Jumat, 14 Oktober 2011

ada-ada aja

hmm...ntuk meluapkan perasaan yang terpendam...
antara senang bila di ambil hikmah dibalik smua yang terjadi...
kesal bila dipandang dari segi efektifitas sehari-hari..

ntah kenapa akhir-akhir ini kejadian demi kejadian seolah memberi rambu-rambu atau memang diriku yang enggan untuk belajar lebih ya...?

kesempatan ini saya mengambil yang lebih menyenangkan dan lebih dewasa dikit ye

sejak 2 mingggu yang lalu seolah saya disuruh belajar lagi tentang ilmu instalasi windows dan segala perangkatnya, ntah kenapa tiap kali install ulang gagal terus...

gagalnya bukan karena os yang tidak bisa di install akan tetapi lebih karena drivernya yang sulit di temukan dan ancaman bahaya laten "VIRUS dunia Cyber" argh..yang lebih geregetan rasanya..
2 hari terpaksa begadang sampe pagi akibat ulah dari "virus". sudah di coba dengan berbagai mantra dari mbah google dan tenaga dalam yang ku miliki ternyata belum mampu menghadapi ganasnya "virus runmit" dari jurus yang lama ampe jurus yang baru dipelajari ku kerahkan smua...wew...

akhirnya malam jum'at kliwon (biar kliatan sangar nda) ku coba meredam virus runmit tersebut dengan "avast", "eset NOD" PCMAV, ANSAV tak ada yang mampu menandingi...
skitar pukul 23.00 wib ku coba berjalan-jalan ke tempat pak dhe google tuk bercerita dan berkisah biar keluh kesah dari kemarin mendapat solusi,

nasib kayakne agak lebih condong kepada diriku, ku diberi nasehat tentang sebuah ramuan ntuk menghadapi virus runmit, yaitu dengan penangkal "AVG" kubuka-buka perpus pakdhe google, akhirnya dapat sedikit ramuan dan segera ku racik biar cepat sembuh ni virus...

waktu berjalan begtu cepat, tak terasa waktu udah berganti pagi, wew...ni bisa-bisa mpe pagi nih..akhirnya ku putuskan semedi dirumah ntuk memulihkan stamina terlebih dulu, esok ketika sang surya menampakkan ujudnya biar seger n fresh tubuh ini,
kokok ayam bersahutan dan burung pipit mulai ramai diatas rumah, kulihat keluar ternyata sang surya udah bertengger diatas ufuk timur, agak malas, ku bercengkrama dengan malaikat kecilku yang sudah dari tadi terbangun n narik-narik baju kaos ku pertanda ngajak bangun...pukul 9.30 ku meluncur dengan jurus yamahaku menuju kebunku yang semalam ku tiinggallkan, dan sedikit kabar gembira, ternyata virus sudah agak terkendali rupanya... aha...hatiku lebih senang, akhirnya kuputus kan ntuk memberi pupuk yang lain buat kompiku biar lebih sempurna penampilannya ntuk kerja berikutnya...hehehe panjang ceritane ya..ngalor ngidul gag karuan...

pendek cerita nih..
2 hari yang lalu kompiku kena virus,
tlah kucoba membasmi dengan avast, ansav, PCMAV, eset NOD ternyata belum sembuh juga, akhirnya kuputuskan memakai AVG terbaru 2011, hasilnya alhamdulillah ya...
lebih terasa banget gitu...hehe...akhirnya hari ni aku bisa kerja dengan sdikit lega..
kok sedikit to ...leganya karena masih ada 3 kompi lagi yang blm selsai je...
itulah sedikit ceritaku hari ni ...terima kasih bila tlah membaca n menyimak hasil coretanku ini..

ma'af agak belepotan, soalnya waktu sekolah dulu saya dapat nilai merah ketika pelajaran mengarang je...dah ah..mksh smuanya...

Minggu, 09 Oktober 2011

zencafe

hd abis tak pindah ke MB yang lain, malah nge hank, muncul komen kalo monitonya gag bisa baca... solusi nya


videoconfig

atau

xorgconfig